Apa Itu Hosting

Apa Itu Hosting, Fungsi dan Beragam Jenis Hosting

Ingin membuat website tapi belum tau apa itu hosting? Simpelnya begini. Membuat website itu sama seperti membuat rumah. Kamu harus cari lahannya, menentukan alamatnya, dan lain-lain. Nah, kalau hosting itu bisa diibaratkan lahan. Jadi, hosting nanti akan menjadi lahan bagi website kamu untuk menyimpan semua data mulai dari foto, tulisan, video, musik, dan semua yang ada di website kamu.

Apa Itu Hosting?

Hosting adalah tempat untuk menaruh segala data-data yang ada di website kamu. Seperti yang kamu tahu, website bisa berisi macam-macam; gambar, video, tulisan, plugin, script yang rumit, dan sebagainya. Jadi, saat website kamu dibuka oleh orang lain, data-data yang ada di website kamu akan langsung ditampilkan.

Sepenting itulah kamu harus punya hosting. Tanpa hosting, data-data yang ada di website kamu tidak akan bisa ditampilkan sehingga website kamu tidak bisa diakses oleh netizen. Karena data-data website kamu tidak punya tempat untuk ditaruh.

Jadi, alurnya begini. Untuk membuka website kamu, orang harus mengetik alamat domain website kamu. Terus, domain tadi akan menuntun orang itu ke hosting yang sudah dibangun website kamu.

Sudah paham kan apa itu hosting? Nah, sekarang kita cari tahu tentang macam-macam hosting yang ada sekarang.

Beragam Jenis Hosting

Masih menggunakan analogi lahan tadi, hosting juga ada beberapa macam yang sesuai dengan kebutuhan. Ada yang namanya shared hosting, dedicated hosting, VPS hosting, dan cloud hosting. Pada dasarnya, pembagian jenis hosting didasarkan pada penggunaannya. Ada satu hosting yang digunakan untuk satu website. Ada satu hosting yang bisa digunakan beramai-ramai. Ada juga satu hosting yang bisa digunakan beramai-ramai tapi berasa milik sendiri.

1. Shared Hosting

shared hosting

Shared hosting adalah hosting yang paling umum ada. Lalu, apa itu shared hosting? Shared hosting adalah satu hosting yang dibagi-bagi ke beberapa website/client. Pada prinsipnya, satu server/hosting yang ada nanti pembagiannya dipecah ke beberapa client agar semua bisa sama-sama memakai hosting.

Lantaran satu hosting dipakai untuk beberapa website/client, maka biayanya relatif murah. Biasanya dengan 8 ribu rupiah kamu sudah bisa membeli hosting. Kok bisa semurah itu? Ibarat rumah kontrakan, ketika kamu menyewa satu rumah sendirian, maka akan terasa mahal. Tapi kalau kamu patungan dengan teman-temanmu, maka kamu bisa membagi biaya sewa kontrakan secara merata. Jadi lebih murah untuk satu orang. Hal seperti itu juga berlaku di hosting. Ketika kamu pakai shared hosting, biaya sewa hosting kamu juga akan lebih murah karena satu hosting akan dibayar beberapa client.

Karena harga yang murah itulah, biasanya para pengguna shared hosting adalah blogger dan situs web untuk portofolio. Kalau kamu ingin jadi blogger atau minimal pengusaha kecil, shared hosting adalah pilihan yang tepat buat kamu.

2. VPS Hosting

VPS hosting itu ada di tengah-tengah antara shared hosting dan dedicated hosting. Kalau diibaratkan, VPS hosting itu seperti rumah kos. Rumah kos itu memiliki banyak kamar kos untuk disewa. Nah, kamu yang ingin menyewa tempat, hanya perlu menyewa satu kamar saja. Tidak perlu menyewa satu rumah secara keseluruhan.

Lalu apa bedanya dengan hosting shared? Ada bedanya, dong. Jika di shared hosting kamu hanya bisa menyewa tempat saja, tanpa bisa diatur konfigurasinya. Di VPS hosting, kamu bisa mengatur pembagian sumber daya yang ada. Jadi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan website kamu.

Tapi, kamu harus hati-hati ya kalau pengen memakai VPS hosting. Lantaran kamu bisa mengatur sumber daya sendiri, berarti kamu harus paham cara menggunakan VPS. Sebaiknya, langsung pakai dedicated hosting atau cloud hosting kalau kamu tidak ingin direpotkan dengan VPS.

Biasanya, VPS hosting ini digunakan oleh blogger atau usaha menengah yang sudah memiliki trafik banyak dan sudah tidak bisa ditangani oleh shared hosting lagi. Jadi, kalau kamu pengen migrasi hosting dari shared hosting, kamu bisa coba VPS hosting dulu. Namun, pelajari dulu lebih lanjut soal VPS ya biar kamu tidak kebingungan.

3. Dedicated Hosting

Kalau hosting yang satu ini, kebalikannya dengan shared hosting. Kalau shared hosting adalah hosting satu dipakai untuk beberapa client. Kalau dedicated hosting adalah hosting satu dipakai untuk satu client saja.

Keuntungannya kalau pakai dedicated hosting adalah kamu bisa mendapatkan sumber daya yang luas dan bebas untuk kamu gunakan. Selain itu, kamu juga tidak perlu direpotkan dengan pengaturan server virtual, karena server virtual sudah diatur oleh penyedia hosting.

Intinya, dedicated hosting adalah hosting buat kamu yang ingin punya tempat yang luas dan tidak ingin ribet mengatur hosting.

Lalu, untuk apa penggunaan dedicated hosting ini bisa efektif? Website apa saja bisa pakai dedicated hosting. Tapi, yang paling efektif menggunakan dedicated hosting adalah website untuk usaha besar. Jika kamu ingin membuat website untuk e-commerce atau marketplace, maka kamu harus pakai dedicated hosting.

4. Cloud Hosting

Cloud Hosting

Mungkin kamu sudah tidak asing sama cloud hosting, kan? Ya, cloud hosting memang jadi sangat populer. Dikarenakan, website kamu akan lebih jarang down kalau pakai cloud hosting.

Kok bisa? prinsip cloud hosting adalah website kamu disimpan di beberapa server virtual. Jadi, ketika satu server mati, server yang lain masih bisa menghidupkan website kamu. Ibarat kamu punya banyak rumah. Saat salah satu rumah kamu rusak, kamu masih bisa tinggal di rumah yang satunya. Enak, bukan?

Nah, buat kamu yang sudah serius pengen membuat website, mungkin kamu bisa menggunakan cloud hosting sebagai alternatif dari shared hosting. Dengan kemampuannya yang tidak gampang down, cloud hosting adalah pilihan yang tepat.

Apa Fungsi Hosting?

1. Membuat Website

Kebanyakan orang membeli hosting digunakan untuk membuat website, karena memang kebanyakan orang membeli hosting untuk keperluan membuat website. Dalam konteks membuat website, hosting berfungsi sebagai hardisk sebuah website. Karena semua data yang kamu upload di website akan disimpan di hosting, untuk itu penting sekali memilih lokasi server sesuai kebutuhan pengguna

2. Membuat Toko Online

Para pebisnis menggunakan hosting murah dan domain untuk membuat toko online, toko online biasa disebut ecommerce. Setiap toko online membutuhkan penyimpanan database untuk menyimpan data produk, gambar dan video. Dan toko online membutuhkan hosting yang aktif 24 jam non stop. Untuk itu pilihlah hosting terbaik untuk website toko online dan bisnis online kamu.

3. Membuat Email Perusahaan

Bisnis skala kecil maupun skala besar tentu membutuhkan email bisnis tersendiri, selain karena memberikan kepercayaan pada customer, email dengan nama perusahaan juga akan mempermudah dalam mengelola client.

Contoh email perusahaan adalah seperti [email protected] atau [email protected]

dengan memiliki email perusahaan sendiri, akan menjadikan perusahaan terlihat profesional dan memiliki intregritas tinggi.

4. Backup Data

Fungsi hosting yang satu ini sering dipakai oleh perusahaan besar maupun individu, karena memang di dunia digital seperti saat ini banyak sekali file-file penting yang perlu di backup tidak hanya di laptop atau komputer saja, namun perlu di backup di dalam sistem cloud hosting.

5. Menjalankan Cron Jobs 

ada banyak sekali fungsi cron job di hosting, diantaranya adalah

  • melakukan backup otomatis di jam yang kamu atur
  • Menjalankan script setiap jam berapapun dan bisa di seting sesuai keinginan.
  • Membuat jadwal menjalankan sistem setiap akhir bulan atau awal bulan.

Nah, itu tadi pengertian dari apa itu hosting. Tidak rumit kan?

kamu tidak perlu mendalami semua jenis atau macam hosting di atas. Paling tidak kamu sudah punya gambaran ketika ingin membuat website mau pakai hosting apa.